Rencana Kegiatan di Indonesia
Paus Fransiskus diperkirakan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada 3 September 2024 pukul 11.30 WIB. Keesokan harinya, 4 September 2024 melakukan kunjungan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka sekitar pukul 10.00 WIB dan dilanjutkan bertemu dengan para pejabat pemerintahan, korps diplomatik, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat sipil di Aula Istana Negara.
Pada 5 September 2024, Paus Fransiskus menghadiri interreligous meeting atau pertemuan dengan para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal Jakarta disusul pertemuan dengan misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta yang bakal dihadiri puluhan ribu umat Katolik.
Selanjutnya, Paus Fransiskus bertolak dari Jakarta menuju Port Moresby, Papua Nugini pada 6 September 2024 sekitar pukul 9.45 WIB melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Karier Awal dan Kenaikan Jabatan
Pada 13 Desember 1969, Bergoglio ditahbiskan menjadi imam. Ia kemudian mengambil profesi terakhirnya sebagai anggota Jesuit pada tahun 1973.
Setelah itu, ia diangkat sebagai Provinsial Jesuit di Argentina, posisi yang dipegangnya selama enam tahun. Bergoglio melanjutkan karier akademisnya sebagai rektor di Colegio de San José dari tahun 1980 hingga 1986.
Di tahun 1992, ia diangkat sebagai Uskup Tituler Auca dan Asisten Uskup Buenos Aires. Ia menerima tahbisan uskup dari Kardinal Antonio Quarracino pada 27 Mei 1992.
Pada 28 Februari 1998, Bergoglio diangkat sebagai Uskup Agung Buenos Aires setelah kematian Kardinal Quarracino. Tiga tahun kemudian, pada Februari 2001, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya sebagai Kardinal.
Kepemimpinan dan Papal
Pada 13 Maret 2013, Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi Paus Fransiskus, menjadi Paus ke-266 dan Paus pertama dari benua Amerika. Ia mengambil nama Fransiskus sebagai penghormatan kepada Santo Fransiskus dari Assisi.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires dari tahun 1998 hingga 2013 dan Kardinal Gereja Katolik Roma Argentina dari tahun 2001 hingga 2013.
Sebagai Paus, Fransiskus dikenal dengan gaya hidup sederhana dan dukungannya terhadap kaum miskin dan marjinal. Ia memilih untuk tinggal di apartemen sederhana daripada di tempat tinggal resmi Vatikan.
Paus Fransiskus dikenal karena pendekatannya yang penuh kasih dan perhatian terhadap masalah sosial. Paus Fransiskus juga aktif dalam diplomasi politik dan advokasi lingkungan.
Kunjungan Internasional dan Pengaruh Global
Kunjungan internasional pertama Paus Fransiskus dilakukan pada 22 Juli 2013 ke Rio de Janeiro, Brasil, untuk merayakan Hari Pemuda Dunia. Selama kunjungannya, ia dikenal dengan sikapnya yang dekat dengan rakyat dan keterbukaannya dalam mengungkapkan pandangannya mengenai isu-isu sosial seperti homoseksualitas.
Pada September 2013, Paus Fransiskus mengadakan vigil khusus di Lapangan Santo Petrus untuk doa perdamaian bagi Suriah. Tiga bulan berselang, lebih tepatnya pada Desember 2013, Paus Fransiskus dinyatakan sebagai Person of the Year oleh majalah Time.
Pada 2014, ia dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Paus Fransiskus terus melanjutkan misinya untuk menyebarkan pesan cinta dan kedamaian di seluruh dunia, termasuk kunjungan ke Asia pada musim panas 2014 dan penekanan pada reformasi gereja untuk menjadikannya lebih inklusif dan relevan.
Demikian informasi lengkap mengenai profil Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Katolik yang berkunjung ke Indonesia. Semoga bermanfaat!
Indonesiabaik.id - Paus Fransiskus akan melakukan kunjungan Kenegaraan ke Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024. Indonesia menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan pemimpin tertinggi umat katolik sedunia di kawasan Asia Pasifik, yang selanjutnya diikuti kunjungan ke Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura.
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Paus Fransiskus memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio. Paus Fransiskus lahir di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936. Ia adalah anak dari imigran Italia.
Ayahnya, Mario, bekerja sebagai akuntan di perusahaan kereta api. Sementara ibunya, Regina Sivori, adalah ibu rumah tangga yang berdedikasi merawat lima anak mereka. Bergoglio awalnya menyelesaikan pendidikan sebagai teknisi kimia sebelum memilih jalur imamat.
Pada 1958, Bergoglio memasuki novisiat Ordo Jesuit di Villa Devoto. Ia melanjutkan studi humaniora di Chili dan kembali ke Argentina pada tahun 1963 untuk meraih gelar di bidang filsafat dari Colegio de San José.
Selama 1964 hingga 1966, ia mengajar sastra dan psikologi di dua perguruan tinggi berbeda sebelum melanjutkan studi teologi di Colegio de San José.
Welcome to Heineken Timor-Leste Jobs!
Belakangan, profil Paus Fransiskus sedang menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Sebab, Kepala Gereja Katolik Roma ini akan berkunjung ke Tanah Air pada 3-6 September 2024.
Dilansir detikNews, Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, menjelaskan bahwa kedatangan Paus dipicu oleh kekaguman Vatikan dan negara-negara Eropa terhadap keberagaman dan persatuan Indonesia. Vatikan sangat menghargai Indonesia dan ingin memahami bagaimana negara yang begitu beragam bisa bersatu.
Selain itu, Vatikan tertarik mempelajari Islam Indonesia yang dianggap toleran dan berbeda dari negara-negara lain. Paus juga ingin menemui umat Katolik di Indonesia, yang jumlahnya sekitar 9 juta orang, serta mengapresiasi Gereja Katolik Indonesia sebagai gereja yang hidup.
Paus Fransiskus tiba di Indonesia Selasa (3/9/2024). Pesawat yang ditumpangi Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 11.26 WIB.
Mari simak profil Paus Fransiskus yang dihimpun detikJogja dari laman Libreria Editrice Vaticana, Pope Francis in Malta, dan Biography berikut ini!
Profil Paus Fransiskus
Jejak Kunjungan Paus ke Indonesia
Sebelum Paus Fransiskus, Indonesia sudah dua kali dikunjungi oleh Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik. Paus Paulus VI adalah paus pertama yang berkunjung dan bertemu langsung dengan Presiden Soeharto di tahun 1970 meskipun hanya kunjungan singkat dan bukan kunjungan resmi kenegaraan.
Kemudian, kunjungan paus yang kedua hadir di tahun 1989 ketika Paus Yohanes Paulus II melalukan lawatannya selama seminggu di Indonesia. Kali ini hadir dalam kunjungan resmi kenegaraan dan pertama kalinya pemimpin tertinggi Takhta Suci Vatikan berkeliling Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, Maumere, dan Medan.
Peristiwa kehadiran paus ke Indonesia menjadi momen sejarah yang penting bagi semua negara. Kedatangan paus ke Indonesia tidak hanya sebagai langkah untuk memperkuat diplomasi antar kedua negara tetapi juga sebagai bentuk toleransi antar umat beragama.
Copyright © 2024 . TATOLI Agência Noticiosa de Timor-Leste.
error: Content is protected !!
Suara.com - Pemimpin tertinggi Takhta Suci Vatikan sekaligus Imam Katolik tertinggi dunia, Sri Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024.
Beliau yang bernama lengkap Jorge Mario Bergoglio adalah Sri Paus ke-266 dari Takhta Suci Vatikan. Sekaligus menjadi Paus ketiga yang mengadakan kunjungan apostolik atau Papal Journey ke negara kita.
Sebelumnya, pertama adalah Paus Santo Paulus VI yang berkunjung pada 3-4 Desember 1970. Beliau adalah Paus ke-263, bernama asli Giovanni Battista Enrico Antonio Maria.
Kemudian, 19 tahun berikutnya barulah ada Papal Visit kedua untuk Indonesia. Yaitu Paus Santo Yohanes Paulus II pada 9-14 Oktober 1989. Beliau adalah Paus ke-264 dan bernama lengkap Karol Józef Wojtya.
Baca Juga: Ingin Hadir Dalam Misa Suci Sri Paus Fransiskus Bersama 80 Ribu Umat, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Kini, setelah 35 tahun Indonesia absen dari kunjungan Paus, Bapa Suci Fransiskus berkenan menengok kita. Lewat Papal Journey 2024 untuk Asia Pasifik.
Sri Paus Fransiskus berkenan terbang menengok umatnya serta bangsa Indonesia dalam perjalanan apostolik.
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan ini akan mengadakan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura pada 2-13 September 2024.
Lebih seru lagi, Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi dalam rangkaian perjalanan apostolik tadi.
Beliau bakal berada di Jakarta pada 3-6 September 2024. Kemudian ke Port Moresby dan Vanimo (Papua Nugini) pada 6-9 September 2024, Dili (Timor Leste) pada (9-11/9/2024), dan Singapura (11-13/9/2024).
Baca Juga: Alih-Alih Miliki Pesawat Privat, Kepala Negara Ini Pilih Menyewa: Sudah Lebih Dari Cukup
Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo menyatakan bahwa kehadiran sosok Paus secara fisik adalah penting bagi para umat Katolik di Indonesia.
“Ibaratnya seperti anak yang merindukan ayahnya. Sesederhana itu,” paparnya dalam konferensi pers di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
“Kehadiran fisik Paus Fransiskus di Indonesia sangat penting, tetapi yang juga tidak kalah penting adalah mempelajari gagasan-gagasan dan teladan hidupnya,” lanjut Ignatius Kardinal Suharyo.
Ditambahkannya bahwa tema kunjungan Bapa Suci Vatikan di Indonesia yaitu Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa. Atau Faith, Fraternity, and Compassion.
“Iman yang teguh menghasilkan persaudaraan sejati, sementara persaudaraan sejati diungkapkan dalam belarasa kepada sesama dan alam semesta,” jelas Romo Kardinal Suharyo.
Kemudian beliau mengisahkan bahwa sejak remaja, sosok yang kini menjadi Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sedunia dan Kepala Negara Vatikan, yaitu Sri Paus Fransiskus telah terpanggil menjadi biarawan.
“Paus Fransiskus memiliki pengalaman otentik akan Allah Yang Maharahim ketika pada usia 17 tahun masuk ke kamar pengakuan dan merasakan Kerahiman Allah yang tanpa batas,” ungkap Romo Kardinal Suharyo.
“Pengenalan akan Allah Yang Maharahim ini berbuah pada transformasi pribadi yang berpengaruh pada transformasi institusi gereja,” pungkasnya.
Profil Singkat Paus Fransiskus
Paus Fransiskus dilahirkan di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936 dengan nama kecil Jorge Mario Bergoglio. Ia adalah anak pertama dari lima bersaudara dari sebuah keluarga imigran dari Italia.
Paus Fransiskus adalah Paus Gereja Katolik ke-266 yang terpilih pada Konklaf Kepausan 13 Maret 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri. Ia memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi.