Bagaimana Cara Kerja HS Code?
Harmonized System Code (HS Code) adalah sistem pengkodean internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan barang-barang dalam perdagangan global. HS Code terdiri dari serangkaian angka yang terstruktur, mulai dari dua hingga enam digit, yang mengelompokkan barang berdasarkan kategori tertentu. Untuk mempermudah pemahaman, mari kita lihat bagaimana struktur HS Code ini dibagi:
Bab adalah bagian teratas dari HS Code dan diwakili oleh dua digit angka. Bab ini mengelompokkan barang-barang berdasarkan karakteristik umum mereka.
Cara Menemukan IFSC Code
Bingung mencari IFSC Code untuk melakukan transaksi perbankan? Jangan khawatir, berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu kalian untuk menemukan IFSC Code:
Dengan langkah-langkah ini, kalian dapat dengan mudah menemukan IFSC Code bank kalian, sehingga dapat memudahkan proses transaksi keuangan kalian ke depan.
Baca Juga: Apa Itu Bank Sort Code? Pengertian, Fungsi dan Cara Menemukannya
Mengurangi Kesalahan Transfer
Kode IFSC membantu menghindari kesalahan dalam transfer dana online. Karena setiap cabang bank memiliki IFSC Code yang berbeda, risiko kesalahan dalam mengalokasikan dana secara tidak tepat berkurang secara signifikan.
IFSC Code digunakan saat mentransfer dana elektronik, seperti RTGS, NEFT, dan IMPS. Pada saat pengiriman dana, IFSC Code dari bank penerima diperlukan untuk memastikan dana mencapai cabang yang diinginkan.
Baca Juga: Apa Itu Branch Code? Cara Menemukan dan Daftar Lengkapnya
Siapa yang menggunakan HS Code?
Secara umum, Harmonized System Code (HS Code) digunakan oleh berbagai pihak untuk memfasilitasi perdagangan internasional, menyediakan data statistik, mengelola tarif dan kepabeanan, serta membantu dalam analisis pasar dan perencanaan kebijakan ekonomi.
Mereka yang menggunakan HS Code, antara lain:
Contoh Penulisan IFSC Code
Penjelasan: “SBIN” adalah kode bank untuk State Bank of India. “0000” adalah kode cabang (misalnya, kode 0300 dalam contoh di atas).
Penjelasan: “ICIC” adalah kode bank untuk ICICI Bank. “0000” adalah kode cabang (misalnya, kode 0011 dalam contoh di atas).
Setiap kode IFSC memiliki format yang konsisten dengan 4 huruf pertama mewakili kode bank, angka kelima selalu “0”, dan 6 karakter terakhir mewakili kode cabang. Kode cabang bisa berupa kombinasi angka dan/atau huruf, sesuai dengan kebutuhan masing-masing bank.
IFSC Code memastikan transparansi dan akurasi dalam transaksi keuangan elektronik di India. Kode ini memungkinkan identifikasi tepat dari bank dan cabang, memfasilitasi transfer dana yang aman dan efisien.
Pengertian Harmonized System Code (HS Code)
Harmonized System Code (HS Code) adalah sebuah sistem standar internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengidentifikasi barang yang diperdagangkan di seluruh dunia.
HS Code berfungsi sebagai bahasa universal yang memudahkan proses pelaporan dan analisis data perdagangan internasional.
Kelompok (Heading)
Di bawah setiap bab, terdapat kelompok yang diidentifikasi dengan empat digit angka. Kelompok ini memberikan klasifikasi yang lebih spesifik dari barang-barang dalam setiap bab.
Daftar Tabel IFSC Code
Tabel IFSC Code berisi daftar lengkap kode IFSC untuk berbagai bank dan cabang di India. Tabel ini mencakup informasi penting yang diperlukan saat melakukan transaksi keuangan.
Sebelum melakukan transaksi, pastikan kode IFSC kalian benar! Untuk memastikan bahwa Kode IFSC yang kalian gunakan benar, kalian dapat klik link berikut untuk memvalidasi kode IFSC kalian: Validasi Kode IFSC
Sekarang kalian telah memiliki pengetahuan yang lebih dalam mengenai IFSC Code, dan sekarang kalian mengetahui bahwa IFSC Code merupakan suatu aspek penting dalam transaksi perbankan India. Untuk kirim uang ke India, Anda bisa gunakan Easylink sebagai Platform Transfer uang ke luar negeri.
Latest posts by Amanda Kayla Alika
Masyarakat sering mendengar istilah kode harmonized system (HS). Namun, tak banyak orang memahami maksud kode HS tersebut.
HS adalah nomenklatur klasifikasi barang yang digunakan secara seragam di seluruh dunia.
Penerapan ini berdasarkan International Convention on The Harmonized Commodity Description and Coding System dan digunakan untuk keperluan tarif, statistik, rules of origin, pengawasan komoditi impor/ekspor, dan keperluan lainnya.
“HS terdiri dari penomoran barang sampai tingkat 6 digit, KUMHS, catatan bagian, catatan bab dan catatan subpos yang mengatur ketentuan pengklasifikasian barang,” bunyi penjelasan Bea Cukai.
Di kawasan regional terdapat Asean Harmonised Tariff Nomenclature (AHTN), yakni sistem klasifikasi yang diterapkan pada penomoran barang sampai 8 digit di seluruh Asean berdasarkan Protocol Governing The Implementation of AHTN.
Per 1 Maret 2017, Indonesia menggunakan AHTN menjadi BTKI (8 digit pos tarif) tanpa pemecahan pos nasional seperti BTKI 2012 dan meliputi beberapa perubahan.
Pertama, perubahan struktur kasifikasi a.l. penambahan pos atau subpos, penghilangan atau penggabungan pos atau subpos, dan revisi uraian. Kedua, perubahan catatan bagian, bab dan catatan bab pos.
Perubahan BTKI berdampak terhadap beberapa pada pos tarif misalnya Bea Masuk Umum, Bea Masuk Free Trade AGreement (FTA), Bea Keluar, BMAD dan BMTP, Pajak Impor, termasuk perizinan terkait dengan larangan dan pembatasan impor/ekspor. Dampak lain adalah penyesuaian modul PIB, PEB dan pemberitahuan pabean terkait lainnya, lartas pada Kementerian dan Lembaga, dan Penyesuan IT Inventory.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Memulai bisnis ekspor sebagai eksportir ada beberapa hal yang perlu Sobat Shipper pahami dan pelajari. Salah satu hal penting yang perlu diketahui dalam dunia perdagangan internasional adalah HS Code atau Harmonized System Code. Kode ini berhubungan dengan pengkategorian atau kasifikasi barang dalam perdagangan internasional.
Perdagangan ekspor impor adalah perdagangan yang melibatkan lebih dari satu negara. Oleh karena itu, dibutuhkan kode untuk mempermudah dalam menentukan kategori barang yang disepakati dalam perdagangan internasional. Ada dua sistem kode dalam dunia perdagangan internasional yaitu Harmonized System Code dan Standard International Trade Classification (SITC).
Di artikel kali ini kita akan lebih fokus membahas tentang harmonized system code dalam perdagangan ekspor impor.
Harmonized system code atau HS Code adalah sistem pengelompokan barang ekspor dalam kategori tertentu yang disusun secara terstruktur dan sistematis untuk mempermudah proses perdagangan ekspor-impor. HS Code berguna dalam transaksi perdagangan hingga pengangkutan barang.
Harmonized system code sebagai pengklasifikasian barang ekspor Indonesia terdaftar dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI). Awalnya harmonized system berupa 10 digit angka yaitu 6 digit dibuat oleh World Customs Organization (WCO) dan berlaku secara internasional. Harmonized system ini telah disepakati oleh sebagian besar negara di dunia sejak tahun 1986.
HS fokus pada klasifikasi produk secara lebih tepat dan sistematis. HS Code digunakan eksportir untuk mengetahui tarif produk ekspor impor secara lebih detail. HS Code memudahkan pelaku bisnis yang ingin mengekspor produk Indonesia ke luar negeri.
Harmonized system sangat penting diketahui oleh eksportir karena punya beberapa manfaat dalam ekspor impor. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari HS Code.
Dalam dunia ekspor impor HS Code dibagi menjadi 99 bab atau kategori dan 21 bagian atau subkategori. Total deskripsi produk yang ada yaitu sekitar 5.300 deskripsi produk. Mari kita bahas beberapa deskripsi produk dan kodenya yang banyak dipakai oleh pelaku UKM dan UMKM khususnya di Indonesia.
Berikut daftar harmonized system untuk produk yang sering dijual oleh pelaku UKM dan UMKM
Sobat Shipper dapat mengetahui harmonized system suatu barang melalui situs INSW (Indonesia National Single Window). Hal ini akan memudahkan Sobat Shipper yang ingin mengekspor barang berdasarkan pengkodeannya.
Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk mengetahui harmonized system barang ekspor Indonesia:
Setelah Sobat Shipper mengetahui cara mencari harmonized system code, berikutnya perlu tahu bagaimana cara membacanya. Hal yang perlu diingat adalah 6 digit digunakan sebagai pengkodean produk secara internasional. Indonesia sempat menggunakan 10 digit untuk menjelaskan detail dari 6 digit tersebut. Namun, saat ini Indonesia mengikuti peraturan negara ASEAN yaitu menggunakan 8 digit kode.
Berikut penjelasan setiap digit HS Code yang perlu Sobat Shipper ketahui:
Contoh: 08.08.10.00 untuk buah apel segar
Dengan mengetahui kode tersebut Sobat Shipper juga bisa mengetahui tarif referensi dan regulasi impor. Hal ini dapat dicek pada tabel detail dari situs INSW ada di bagian pojok kanan. Klik bagian kolom informasi yang ingin Sobat Shipper ketahui.
Barang ekspor dari indonesia begitu banyak jenisnya. Barang ekspor dari sektor pangan, pertanian, peternakan dan pertambangan menjadi komoditi ekspor utama Indonesia. Bagi pelaku UMKM produk kuliner atau pakaian jadi bisa dipertimbangkan sebagai produk unggulan yang punya peluang besar masuk pasar internasional. Produk kuliner mulai seperti makanan ringan, minuman seperti kopi, jus, produk susu dan lain-lain.
Setelah mengetahu HS Code Sobat Shipper lebih mudah menentukan jenis produk yang akan diekspor. Ketika memulai bisnis ekspor pastikan produk tersebut punya daya simpan cukup lama. Selain itu pastikan juga proses pengemasan yang aman dan baik. Sobat Shipper dapat bekerja sama dengan penyedia layanan pengiriman yang profesional untuk memastikan produk ekspor terkirim dan tiba di negara importir dalam kondisi yang baik.
Shipper menyediakan layanan pengiriman ke luar negeri dengan jasa ekspedisi terpercaya. Shipper tidak hanya menyediakan satu layanan pengiriman saja, tapi Sobat Shipper dapat memilih sendiri ekspedisi yang cocok sesuai budget dan kebutuhan pengiriman. Banyak keuntungan dan kemudahan yang dapat Sobat Shipper rasakan, seperti gratis jemput paket, harga kompetitif dan mudah pengecekan melalui website dan aplikasi yang terintegrasi.
Apa tujuan Harmonized System Code (HS Code)?
Tujuan utama dari Harmonized System Code (HS Code) adalah untuk menyediakan sistem klasifikasi standar yang berlaku secara internasional untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan barang yang diperdagangkan di seluruh dunia.
Selain itu, masih ada tujuan lainnya dari penerapan HS Code, antara lain:
Secara keseluruhan, Harmonized System Code (HS Code) memiliki peran krusial dalam membantu menghubungkan dunia dalam aktivitas perdagangan internasional, mendorong pertumbuhan ekonomi global, dan menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih teratur, transparan, dan terstruktur.
Baca juga: keuntungan dan cara import barang dari china
Mendukung Transfer Dana Elektronik
IFSC Code memungkinkan transaksi keuangan elektronik seperti NEFT, RTGS, dan IMPS. Kode ini penting untuk memfasilitasi proses transfer dana online antar bank.